Gowa, 17 Oktober 2025 — Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) kembali menggelar kajian rutin yang menghadirkan Prof. Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag., selaku Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar, sebagai narasumber utama. Kajian yang diikuti oleh mahasantri program kerjasama antara Pemerintah Daerah (Pemda) Gowa dan UIN Alauddin Makassar ini berlangsung khidmat dan penuh antusiasme.
Dalam kajiannya yang bertema “Mengkaji Aspek Kebahasaan Al-Qur’an”, Prof. Kamaluddin menekankan pentingnya memahami Al-Qur’an tidak hanya dari sisi tafsir tematik, tetapi juga melalui pendekatan kebahasaan yang mendalam. Menurutnya, bahasa Arab sebagai medium wahyu memiliki kedalaman makna dan keindahan struktur yang mencerminkan keagungan firman Allah.
Beliau menjelaskan bahwa aspek kebahasaan Al-Qur’an mencakup balaghah (keindahan retorika), nahwu (struktur gramatika), dan semantik (makna kata dan konteksnya). Ketiga aspek tersebut menjadi pintu masuk penting bagi para mahasiswa tafsir untuk menggali makna Al-Qur’an secara komprehensif dan kontekstual.
Selain itu, Prof. Kamaluddin juga mengingatkan para mahasantri agar terus meningkatkan kemampuan bahasa Arab sebagai dasar utama dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an. “Penguasaan bahasa Arab adalah kunci. Semakin dalam pemahaman kebahasaan seseorang, semakin luas pula cakrawala tafsir yang dapat ia jelajahi,” ujarnya.
Kajian ini tidak hanya menambah wawasan ilmiah, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa studi Al-Qur’an membutuhkan ketekunan dan kecintaan terhadap ilmu bahasa. Dalam suasana dialogis, para mahasantri aktif mengajukan pertanyaan seputar relevansi aspek kebahasaan dalam tafsir kontemporer dan tantangan penerapannya di era digital.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Program Studi IQT untuk memperkuat kapasitas akademik mahasantri, sekaligus mempererat hubungan antara Pemda Gowa dan UIN Alauddin Makassar dalam mendukung peningkatan literasi Al-Qur’an di daerah.
Kajian rutin tersebut diakhiri dengan pesan inspiratif dari Prof. Kamaluddin agar para mahasantri senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber nilai dan pedoman hidup, serta terus mengasah kepekaan ilmiah dan spiritual dalam memahami kalam Ilahi.